Seperti yang kita ketahui bersama, industri apparel selalu ramai dengan brand yang tidak asing lagi. Salah satu brand yang cukup terkenal dan cukup mengusai industri apparel dalam bidang olahraga ini tentu tidak bukan adalah Nike.
Munculnya merek Nike faktanya mampu membuat persaingan industri apparel menjadi semakin sengit. Hal ini dikarenakan brand Nike telah berhasil mendapat kepercayaan masyarakat dan menjadi sponsor untuk beberapa club olahraga tingkat dunia.
Sehingga, tidak hanya itu saja, Nike telah digandang-gandang sebagai salah satu perangkat pendukung olahraga terbaik di seluruh dunia.
Namun, di balik kesuksesannya, brand Nike nyatanya dibangun tidak lepas dari upaya kerja keras dan cerdas para pendirinya. Sehingga, akan menjadi menarik untuk menelusuri awal mula berdirinya brand Nike ini.
Jika kita melihat ke belakang tepatnya pada awal berdirinya Nike, brand ini sebenarnya berawal dengan nama yang berbeda dan bahkan cukup asing untuk kita dengar saat ini. Nama brand yang mereka pergunakan ini untuk nama dari sepatu nya dikenal sebagai Blue Ribbon Sport (BRS). Sehingga, ketika itu brand sepatu dengan nama Nike belumlah ada.
Jadi, mengapa sepatu mereka dikenal dengan sebutan BRS adalah dikarenakan ketika itu sepatu mereka masihlah berstatus sebagai salah satu distributor untuk Sepatu jepang, Onitsuka Tiger. Dirikan pertama kali pada januari tahun 1964 dengan pendirinya yang merupakan seoarnag atlet bernama Philip Knight dan pelatihnya bernama Bill Bowerman dari Universitas Oregon. Hingga akhirnya pada tahun 1971, kelanggengan BRS bersama dengan Onitsuka Tiger ini berpisah dan memberikan keberkahan tersendiri untuk BRS.
Perpisahan pada tahun 1971 ini menjadi ujung tombak BRS dalam membangun perusahaan dengan brand nya tersendiri. Awal gebrakan yang dilakukan pertama kali untuk mengenalkan hal ini ke publik adalah dengan melahirkan sebuah produk berupa sepatu bola yang diberi nama Nike pada tahun 1971 dan memperoleh puncaknya pada tahun 1972.
Asal muasal nama brand Nike ini diambil dari sebuah nama dewi kemenangan di dalam mitologi Yunani yang hingga seiring berjalannya waktu, BRS Inc secara resmi mengganti keseluruhan namanya menjadi Nike.
Di masa awal tumbuh kembangnya perusahaan ini, Nike telah sukses memanfaatkan para atlet profesional sebagai duta produk mereka. Salah satu atlet profesional pertama yang berhasil menandatangani kerja sama dengan brand Nike adalah Ilie Nastase, atlet dari cabang olahraga tenis.
Hal ini bertujuan agar sepatu Nike bisa lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas karena para atlet pun juga merasa terbantu dengan adanya endorse sepatu dari produsen ini.
Pada saat itu, brand Nike berhasil booming setelah mampu memproduksi sepatu khusus yang digunakan oleh atlet US Olympic Trials di Eugene, Oregon. Untuk sepatu dengan nama Moon Shoes ini telah berhasil menarik perhatian dari para atlet hingga masyarakat umum. Sehingga dari sinilah Nike ini mampu menguasai 50% pasang pasar di Amerika.
Hingga akhirnya, hal ini mulai membawaa keberhasilan dan Nike mulai terkenal khususnya di negara – negara bagian Amerika Serikat pada tahun 1979
Tidak hanya berhenti di situ saja, pasalnya brand Nike ini juga melebarkan sayapnya dengan melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia dan eropa. Untuk ekspansi yang dilakukan ini telah disambut baik oleh pelanggan dan menempatkan Nike menjadi merek sepatu yang terbilang sukses pada masanya.
Kelahiran brand Nike terbilang cukup unik dimana Jess selaku salah satu founder dari Nike telah mengalami mimpi dan menceritakan pada dua Founder Blue Ribbon Sport (BRS).
Jeff meminta untuk melakukan perubahan nama Blue Ribbon Sport ini menjadi Nike. Serta menghadirkan logo yang cukup simple disertai slogan dengan tulisan Just Do it.
Maka dari itu, lahirlah sebuah logo Nike yang menyerupai tanda centang benar, atau orang luar biasanya menyebut dengan "swoosh" yang merupakan salah satu kreasi dari seorang mahasiswa desain grafis di Portland State University bernama Davidson pada tahun 1971. Davidson mengajukan tagihan hanya sebesar 35 dolar US untuk pekerjaan tersebut.
"Just do it"
Tentu banyak di antara Anda yang langsung mengenali slogan sederhana ini berasal bukan? Apalagi sebuah logo "swoosh" dari brand ini, bahkan tanpa nama yang tertera kita dapat langsung mengetahuinya.
Nike memang sudah lama menjadi brand olahraga yang terpopuler bahkan market value Nike ini telah mencapai 130 milyar dolar yang mampu mengalahkan kompetitor mereka, yaitu Adidas dan Under Armour.
Strategi bisnis yang dimiliki Nike tentu mengambil peran penting dalam menghantarkan Nike ke titik tingginya. Hal ini bukan semata-mata keajaiban untuk menjadi merek dagang yang menguasai pasar dibidangnya.
Maka dari itu, bukankah Anda semua penasaran hal – hal apa saja yang membuat brand ini begitu terkenal di dunia? Berawal hanya menjual produk di bagasi mobil, kini Nike telah mampu mensponsori beragam event olahraga dan atlet – atlet terkenal, berikut adalah beberapa hal yang menjadi kunci Nike berhasil meraih kesuksesannya sekarang ini:
Pertama, brand Nike berhasil dalam membangun asosiasi brand yang positif di ingatan masyarakat umum. Diantaranya adalah dikenalnya akan inovasi, kualitas dan bahkan menginspirasi.
Kedua, faktanya brand Nike ini berani dalam menginvestasikan miliaran dolar dalam membangun kepekaan masyarakat terhadap brand nya seperti melalui pengiklanan, fokus dalam membangun pengalaman/loyalitas (seperti: Nike Town), dan sponsorship.
Lalu, endorsement yang dilakukan pun juga cukup selektif, yakni memilih atlet dengan pribadi yang serupa dengan citra brand yang Nike ingin munculkan. Hal ini seperti sang pencari prestasi, berorientasi pada pencapaian, dan seorang dengan cerminan pemenang yang kuat. Tentu, perhatian mereka terhadap endorsment ini juga turut membantu dalam membangun kepekaan dan asosiasi brand yang positif di mata masyarakat.
Selalu mendengarkan apa yang para atlet serta masyarakat butuhkan. Hal inilah yang menjadi kunci brand Nike dalam membangun sebuah loyalitas. Berawal dari turun ke jalan secara langsung dan hingga kini menjaganya melalui komunikasi secara online.
Seperti yang kita tau kualitas dari brand Nike ini memang tidak bisa diragukan lagi. Meskipun pasaran terbesar mereka ini merupakan masyarakat umum, tetapi pemberian kualitas yang tinggi dan berstandar profesional selalu menjadi hal yang diutamakan terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini pun juga secara tidak langsung menjaga loyalitas pelanggan yang mereka miliki.
Itulah beberapa hal yang Nike selalu jadikan dasar dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Sebenarnya apabila Anda perhatikan, terlihat ada 2 aspek yang selalu disertai ke dalam 5 dasar tersebut, yaitu kesadaran akan citra seperti apa yang ingin dibangung dan orientasi terhadap pelanggannya. Hal ini menarik untuk menjadi perhatian dikarenakan seolah mengatakan betapa pentingnya kita untuk mengetahui sebuah tujuan dari dibangunnya suatu usaha serta pelanggan seperti apa yang akan kita layani dan apa yang akan mereka butuhkan.
Mengapa?
Karena, apabila kita pikirkan kembali, sebuah bisnis tanpa sebuah tujuan akan membuat bisnis sulit berkembang bahkan bisa jadi 4
Memang betul, ketika sebuah usaha mempunyai legalitas usaha, mereka akan memiliki lebih banyak keunggulan.
Namun, pernahkah Anda memikirkan, apakah mengurus legalitas adalah sesuatu yang perlu disegerakan atau dapat dilakukan nanti?